Sutradara Film Quraisy Mathar akan Libatkan Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi
IAIN Parepare--- Perpustakaan Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar nonton bareng plus bedah film Melawan Takdir di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare, Rabu (17/10).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan workshop pembuatan film yang dihadiri ratusan peserta mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa dari berbagai jurusan.
Ketua Panitia A. Dian Fitriana mengungkapkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk melatih kecerdasan menangkap pesan, menganalisis, menyimpulkan sampai pada penerapan pesan film dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan bedah film ini semoga bermanfaat bagi kita semua, menumbuhkan budaya diskusi mahasiswa dan bagi diri kita pribadi. Karena belajar itu tidak semata-mata dari buku bisa dari media manapun termasuk film,” ucap Dian, saat menyampaikan laporan.
Dihadiri sutradara dari film Melawan Takdir, Muh. Quraisy Mathar yang juga menjabat kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
[caption id="attachment_9072" align="alignnone" width="300"] Foto: Muh. Quraisy Mathar (Sutradara Film Melawan Takdir)[/caption]
Selain itu, Quraisy Mathar juga mengungkapkan tentang rencana pembuatan film Pesawat Kertas dengan lokasi pengambilan gambar di kota Parepare.
“Kalau film pesawat kertas diproduksi di Parepare tentu saya yakin sumber daya terbesar kita adalah anak fakultas Dakwah IAIN Parepare karena sudah ada disini. Apalagi saya sempat ngintip, beberapa film pendek di youtube anak-anak IAIN Parepare, perbedaanya kan hanya panjang pendeknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Quraisy Mathar menjelaskan akan pentingnya melakukan riset sebelum produksi film serta tidak perlu takut dalam membuat film. Terlebih lagi, jika film yang dibuat dapat bermanfaat bagi orang lain.
Perlu diketahui, Film Melawan Takdir merupakan kisah nyata dari buku yang ditulis Prof. Hamdan Juhannis, PhD (Guru Besar UIN Alauddin). Film tersebut diproduksi tanpa penggunaan alat musik dan berhasil menjadi satu-satunya film Indonesia sebagai pembuka Cinema International.
[caption id="attachment_9073" align="alignnone" width="300"] Foto: Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi[/caption]
Kegiatan dibuka Rektor IAIN Parepare yang diwakili oleh Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Muhammad Saleh berharap dengan dilakukan kegiatan ini, para mahasiswa mampu terdorong untuk membuat video-video yang dapat memberi motivasi kepada penonton.
“Tidak perlu yang durasinya 90 menit, satu menit bahkan mungkin ada yang 30 detik tapi bisa memberikan inspirasi dan motivasi,” ungkapnya sebelum membuka kegiatan.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan workshop pembuatan film yang dihadiri ratusan peserta mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa dari berbagai jurusan.
Ketua Panitia A. Dian Fitriana mengungkapkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk melatih kecerdasan menangkap pesan, menganalisis, menyimpulkan sampai pada penerapan pesan film dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan bedah film ini semoga bermanfaat bagi kita semua, menumbuhkan budaya diskusi mahasiswa dan bagi diri kita pribadi. Karena belajar itu tidak semata-mata dari buku bisa dari media manapun termasuk film,” ucap Dian, saat menyampaikan laporan.
Dihadiri sutradara dari film Melawan Takdir, Muh. Quraisy Mathar yang juga menjabat kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
[caption id="attachment_9072" align="alignnone" width="300"] Foto: Muh. Quraisy Mathar (Sutradara Film Melawan Takdir)[/caption]
Selain itu, Quraisy Mathar juga mengungkapkan tentang rencana pembuatan film Pesawat Kertas dengan lokasi pengambilan gambar di kota Parepare.
“Kalau film pesawat kertas diproduksi di Parepare tentu saya yakin sumber daya terbesar kita adalah anak fakultas Dakwah IAIN Parepare karena sudah ada disini. Apalagi saya sempat ngintip, beberapa film pendek di youtube anak-anak IAIN Parepare, perbedaanya kan hanya panjang pendeknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Quraisy Mathar menjelaskan akan pentingnya melakukan riset sebelum produksi film serta tidak perlu takut dalam membuat film. Terlebih lagi, jika film yang dibuat dapat bermanfaat bagi orang lain.
Perlu diketahui, Film Melawan Takdir merupakan kisah nyata dari buku yang ditulis Prof. Hamdan Juhannis, PhD (Guru Besar UIN Alauddin). Film tersebut diproduksi tanpa penggunaan alat musik dan berhasil menjadi satu-satunya film Indonesia sebagai pembuka Cinema International.
[caption id="attachment_9073" align="alignnone" width="300"] Foto: Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi[/caption]
Kegiatan dibuka Rektor IAIN Parepare yang diwakili oleh Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Muhammad Saleh berharap dengan dilakukan kegiatan ini, para mahasiswa mampu terdorong untuk membuat video-video yang dapat memberi motivasi kepada penonton.
“Tidak perlu yang durasinya 90 menit, satu menit bahkan mungkin ada yang 30 detik tapi bisa memberikan inspirasi dan motivasi,” ungkapnya sebelum membuka kegiatan.
Komentar
Posting Komentar